This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 30 Mei 2015

Keutamaan Bulan Sya'ban & Nishfu Sya'ban





Nabi Muhammad SAW bersabda, “Keutamaan bulan Sya’ban dari pada bulan-bulan yang lain adalah laksana keutamaanku diatas nabi-nabi yang lain. Sedangkan kelebihan bulan Ramadhan dari bulan-bulan yang lain adalah laksana Allah SWT diatas hamba-hamba-Nya”
“Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku (Rasulullah SAW) dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (HR. Ad-Dailami dari Anas ra.)
            Pada bulan Sya’ban Nabi SAW hampir tidak pernah melewatkan setiap saat untuk beribadah pada malam harinya dan berpuasa pada siang harinya, seperti yang telah disampaikan Ummul Mukminin A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan, “Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” (HR. Al Bukhari dan Muslim). Beliau Aisyah ra. Juga berkata, “Pada suatu malam, saya kehilangan Rasulullah. Setelah saya keluar mencarinya, ternyata beliau ada di Baqi’ seraya menengadahkan kepalanya ke langit, beliau berkata “Apakah kamu takut Allah dan Rasulnya mengabaikanmu?” Aisyah berkata “Saya tidak memiliki ketakutan itu, saya mengira engkau mengunjungi sebagian diantara isteri-isteri engkau”. Nabi berkata “Sesungguhnya (rahmat) Allah turun ke langit yang paling bawah pada malam Nishfu Sya’ban dan mengampuni dosa-dosa yang melebihi dari jumlah bulu kambing milik suku Kalb”.(HR. Turmudzi no. 670 dan Ibnu Majah no. 1379). Begitu juga Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan, “Saya belu pernah melihat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut selain di bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR. An Nasa’I, Abu Daud, At Turmudzi dan dishahihkan Syaikh Al Albani).
            Dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya : Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan diantara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’I, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani). Didalam bulan Sya’ban ada satu malam yang begitu istimewa, yakni malam Nishfu Sya’ban. Menurut Imam Syafi’I, malam Nishfu Sya’ban adalah suatu malam yang mustajabah, dan menurut ‘Atha bin Yasar, malam NIsfu Sya’ban adalah malam yang paling utama setelah Lailatul Qadar, sedangkan menurut ulama yang lain, malam Nishfu Sya’ban adalah malam dilaporkannya catatan amal tahunan kepada Allah SWT.
            Malam Nishfu Sya’ban merupakan malam mustajabah atau malam yang tidak ditolak semua doa-doa yang dipanjatkan pada malam itu, karena pada malam itu Allah SWT turun ke langit bumi dengan penuh rahmat-Nya. Sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Suyuthi dalam kitab Al-Jami’,
“Ada 5 malam yang mana tidak akan ditolak doa-doa pada malam tersebut, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam 15 pada bulan Sya’ban (Nishfu Sya’ban), malam Jum’at, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha.” (HR. Imam Ad-Dailami dan Ibn Asakir dari Abi Umamah)
            Malam pertengahan Sya’ban (Nishfu Sya’ban) disebut juga malam  Baro’ah , dikarenakan pada malam tersebut Allah SWT memutuskan hubungan orang-orang yang menjadi musuh-Nya dan orang-orang yang telah celaka dari surga-Nya, sedangkan hamba-hamba yang bertaqwa dan menjadi pilihan-Nya, pada malam itu  diputuskan hubungannya dengan neraka. Malam nishfu Sya’ban mengandung begitu banyak keutamaan dan keistimewaan, diantarannya : Dari Nashr ra. Nabi SAW telah bersabda, “Pada malam Baro’an (Nishfu Sya’ban), Malaikat Jibril dating kepadaku dan berkata, “Wahai Muhammad! Umatmu yang tidak musyrik telah diserahkan kepadamu, dan angkatlah kepalamu ke arah langit dan amatilah apa yang engkau lihat, lalu Nabi SAW memandang kea rah langit, tiba-tiba pintu langit terbuka, para malaikat mulai dari langit dunia sampai ‘arsy, mereka sujud dan memintakan ampun bagi umat Muhammad. Dan pada setiap pintu terdapat malaikat dan berseru, “(Pintu 1) Berbahagialah orang yang rukuk di malam ini, (Pintu 2) berbahagialah orang yang sujud di malam ini, (Pintu 3) berbahagialah orang yang berdzikir di malam ini, (Pintu 4) berbahagialah orang yang berdoa di mala mini, (Pintu 5)berbahagialah orang yang menangis karena takut siksa Allah di malam ini, (Pintu 6) berbahagialah orang yang beramal kebajikan di malam ini, (pintu 7)berbahagialah orang yang membaca Al Qur’an di malam ini. Kemudian malaikat berseru, “Adakah orang yang meminta sesuatu? Maka akan dikabulkan permintaannya, adakah yang bertaubat? Niscaya diterima taubatnya, adakah orang yang memohon ampunan? Niscaya akan diampuni.”
            Dari Sayyidina Ali ra. Nabi SAW bersabda, “Jika malam pertengahan bulan Sya’ban telah tiba, maka bangunlah kamu pada malam harinya untuk mengerjakan sholat dan di siang harinya berpuasalah. Sebab Allah SWT turun ke langit dunia malam itu, (Yaitu saat terbenamnya matahari sampai terbitnya pada pagi hari) dan berfirman, “Adakah orang yang meminta sesuatu niscaya, akan Aku kabulkan permintaannya, adakah orang yang memohon ampunan niscaya akan Aku ampuni dan adakah orang orang yang meminta rizki niscaya akan Aku beri rizki.”
            Riwayat lain dari Abu Hurairah ra. Nabi SAW telah bersabda, “Jibril as. Telah dating kepadaku di malam pertengahan Sya’ban (Nishfu Sya’ban) dan berkata, “Hai Muhammad! Inilah malam dibukanya pintu-intu langit dan rahmat, karena itu bangunlah dan sholatlah, serta angkat kepalamu dan kedua tangan kea rah langit”. Nabi menjawab, “Malam apakah ini wahai Jibril?”, Jibril menjawab, “ini adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat, bahwasannya Allah SWT mengampuni dosa orang orang-orang yang tidak menyekutukan sesuatu kepada Allah SWT, kecuali tukang sihir, dukun, orang yang suka bermusuhan, pecandu khomer, pelaku zina, pemakan riba, berani kepada orang tua, pengadu domba dan pemutus tali silaturrahmi. Mereka sema tidak akan diampuni hingga mereka bertaubat dan meninggalkan perbuatannya”, (lalu Nabi SAW keluar menuju ke masjid dan mengerjakan sholat, selesai sholat berdo’a dengan menangis, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari azab-Mu, aku tidak dapat menghitung puji-pujian untuk-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-mu sendiri bagi-Mu segala puji sampai Engkau ridlo dan puas”.
            Selain amalan-amalan tersebut, kita juga dianjurkan memperbanyak membaca Al Qur’an, berdasarkan riwayat dari Anas ra. Ia berkata, “adalah orang-orang muslim apabila masuk bulan Sya’ban, mereka membuka mushaf-mushaf Al Qur’an dan membacanya, mengeluarkan zakat dari harta mereka untuk member kekuatan kepada orang-orang lemah dan orang-orang miskin untuk melakukan puasa di bulan Ramadhan.
Salamah bin Suhail berkata, “Telah dikatakan bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan ara qurra’ (Pembaca Al Qur’an)
“Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad para ulama, konon beliau adalah Syeikh al buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk”. (Asna al-Muthalib, 234)
“Diantara keistimewaan surat Yasin, sebagaimana menurut para Ulama, adalah dibaca pada malam Nishfu Sya’ban sebanyak 3 kali. Pertama dengan memohon panjang umur, kedua memohon terhindar dari bencana, dan ketiga memohon agar tiddak bergantung kepada orang lain (keluasan  rizki)”. (Fathchul al-Majd, 19) dengan niat utama memohon ridho Allah SWT.
Adapun tradisi ziara kubur di malam Nishfu Sya’ban juga telah dicontohkan oleh Nabi SAW. Pada malam Nisfu Sya’ban, Rasulullah SAW selalu mendoakan umatnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Dalam hal ini, Sayyidina Ali ra. Menceritakan sebagaimana berikut, “Sesungguhnya Rasulullah SAW keluar pada mala mini (malam Nishfu Sya’ban) ke Baqi’ (Kuburan dekan Masjid Nabawi) dan aku mendapati beliau dalam keadaan memintakan ampunan ampun bagi orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan serta para syuhada”. Jadi, jelas bahwa berziarah pada malam Nisfu Sya’ban ke makam-makam terutama makam orang-orang sholeh.
             Banyak hadist-hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam kitab musnad beliau, Imam At-Tirmidzi At-Thabrani, Ibnu Hibban, menetapkan bahwa Rasulullah SAW sangat memuliakan malam Nishfu Sya’ban dengan memperbanyak sholat, membaca Al Qur’an, berdoa, dan istighfar. Jadi bukanlah perbuatan bid’ah dan bukan pula perbuatan aneh jika malam Nishfu Sya’ban dijadikan malam untuk banyak berdzikir, membaca Al Qur’an, berdoa dan istighfar serta melakukan sholat-sholat sunnah bagi kaum muslimin.
            Bulan Rajab adalah bulan untuk menyucikan badan kita, bulan Sya’ban untuk menyucikan hati kita, dan bulan Ramadhan adalah bulan menyucikan jiwa kita. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan  dan kemudahan kepada kita dalam menjalankan segala amal ibadah di bulan Sya’ban dan Ramadhan, Amin. Wallahu A’lam Bisshowab.
Firman Allah SWT (Hadist Qudsi)
Dari Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang sibuk dengan Al Qur’an dan berdzikir sampai tidak sempat memohon kepada-Ku, maka Aku anugerahkan kepadanya sesuatu yang paling utama yang aku berikan kepaada orang-orang yang berdoa” (HR. Imam attirmidzi, dan berkata Hadist Hasan)

DOA MALAM NISHFU SYA’BAN
“Ya Tuhan, Jika Engkau mencatat namaku didalam lembaran orang-orang yang durhaka dan celaka, maka hapuslah nama itu dan catatlah namaku dalam lembarang orang-orang beruntung, maka biarkanlah hal itu. Karena Engkau telah berfirman didalam kitab-Mu yang mulia : “allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki dan pada-Nya Ummul kitab”
(QS. Ar-Rad : 39)

Malam Nishfu Sya’ban (15 Sya’ban 1436 H) bertepatan pada hari Senin malam, 1 Juni 2015

BULETIN DAKWAH ASWAJA
“At-Tanwir”
(Edisi 10)
Infaq dan Shodaqoh donator :
BNI Syari’ah no. rek. 0376772537
An. Nur Achmad Fathoni

Kritik, Saran, Pemesanan, Pasang Iklan
Fathoni            (081235080097)
Mubarok          (081936987885)


SONGKOK EXCLUSIVE
“CONTAN”
(Motif Bordir ; Motif Soga ; Model Susun ; Model AC)
Produksi : Bedilan –Gresik, Jawa Timur
(081936987885)

Buletin Dakwah AT-TANWIR diterbitkan oleh Komunitas Penggerak Aswaja Gresik (KOMPAG) berkerjasama dengan ASWAJA NU CENTER PCNU Gresik
http://buletinattanwir.blogspot.com/

“Menegakkan Syari’ah, Memperkuat Aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah)